Sungguh merupakan momen yang sangat indah bagi keluarga besar SMP Khadijah Surabaya. Kami semua bisa berkumpul dalam satu majlis, membaca Dzikir, Istighotsah dan ber shalawat pada Rosululloh Muhammad SAW.
Pagi itu, Ahad tanggal 15 Sya’ban 1437 Hijriyah bertepatan dengan 22 Mei 2016, seluruh civitas Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama’ Khadijah menyelenggarakan Haul K.H. Abdul Wahab Turcham yang ke-21.
K.H. Abdul Wahab Turcham merupakan Pendiri Yayasan Khadijah, keteguhan dan keseriusan K.H. Abdul Wahab Turcham membuahkan hasil yang maksimal dalam dunia Pendidikan. Tampak pada saat ini, bahwa Yayasan Khadijah sudah begitu banyak memberikan sumbangsih pendidikan dan lulusan yang berprestasi.
Acara Haul K.H. Abdul Wahab Turcham diisi dengan acara Dzikir, Bacaan Manaqib Syech Abdul Qadir Jaelani, Istighotsah, Tahlil. Yasin dan Shalawat Nabi. Terdapat 5.000 lebih jamaah yang ikut hadir dalam kegiatan ini. Wali Murid dan Siswa di seluruh unit Yayasan Khadijah ikut dalam acara Haul. Selain itu dari Alumni Khadijah juga hadir, ini menandakan bahwa Barakah K.H. Abdul Wahab Turcham merambah di setiap hati siapa saja yang pernah melihat dan merasakan langsung pengajaran dan perjuangan Beliau.
“Kami menyelenggarakan kegiatan ini dengan konsep yang ‘besar’, dengan 5.000 lebih jamaah ikut di acara Haul, selain itu kami juga bekerjasama dengan Jamaah Al-Khidmah Surabaya dalam memimpin majlis haul”, kata Bapak Abdullah Sani selaku Penanggung Jawab Haul K.H. Abdul Wahab Turcham.
Selesainya acara Haul K.H. Abdul Wahab Turcham, Ibu Khofifah Indar Parawansa meninjau dan meresmikan Pondok Pesantren Putra Khadijah. Sebagai Ketua Umum YTPSNU Khadijah, beliau menejelaskan, “Ini desainnya pesantren kota. Ini rencana untuk semester satu anak SMP dan SMA, supaya pendalaman bahasanya dapat. Jadi anak semester satu disini sampai semester dua mempelajari bahasa disini, setelah itu boleh dibawa pulang, nanti tahun berikutnya anak semester satu baru masuk, begitu seterusnya,” ungkap Ibu Khofifah.
Pengembangan sarana pada yayasannya lebih difokuskan pada pengembangan pendidikan bertaraf internasional. Termasuk dengan ditambahnya asrama baru yang dikhususkan untuk pria berbasis boarding school. Pesantren kota ini lanjut Ibu Khofifah merupakan desain masterplan tahun 2007. Nantinya para siswa ini akan mendapat pendidikan pesantren selama 1 tahun, dengan lisensi dari Cambridge. Total kelas saat ini untuk sekolah yang berada di Wonokromo sebanyak 205 atau 125 untuk sekolah khusus laki-laki dan 80 untuk perempuan
Tinggalkan Komentar