Pelajar sekolah dasar, menengah pertama, dan menengah atas Yayasan Khadijah Surabaya, Jawa Timur, menggelar salat gaib bersama di halaman sekolah, di Jalan Wonokromo, Surabaya. Salat gaib dan istigasah kubro sengaja dikhususkan untuk almarhum Kiai Maimun Zubair (Mbah Moen) yang meninggal di Makkah.
Ketua IV Yayasan Khadijah Surabaya, Abdullah Tsani, mengatakan pihaknya merasa kehilangan sosok Kiai Maimun Zubair yang juga pendiri Pondok Pesantren Al-Anwar Rembang, Jawa Tengah. Kiai Maimun Zubair merupakan sosok teladan bagi bangsa dan negara.
“Kami semua merasa kehilangan, baik para santri maupun tokoh-tokoh yang di NU. Meski secara keilmuan kami tidak belajar langsung kepada beliau. Dalam tradisi NU, sosok Kiai merupakan pewaris para nabi. Suatu keniscayaan bagi kami jika ada sosok kiai yang meninggal untuk tidak mengirim doa,” ujar Abdullah Tsani, Rabu, 7 Agustus 2019.
Selain mengirim doa, para pelajar pun dikenalkan dengan sosok Kiai Maimun Zubair. “Jangan sampai anak-anak kita tidak tahu ketokohan para kiai terutama mereka yang berjuang untuk bangsa dan negara. Paling tidak, ada sedikit yang patut kita contoh dari sosok kiai,” jelasnya.
Dia menuturkan Kiai Maimun Zubair merupakan sosok yang istiqomah dalam melayani masyarakat. Dia berharap para penerus bangsa bisa meniru sikap-sikap yang ditunjukkan beliau.
“Kita semua tahu, bahwa beliau menjadi sosok panutan para kiai NU. Beliau mampu menjadi sosok penengah kala bangsa sedang dirundung masalah. Semoga ke depannya para generasi bangsa bisa meniru sikap-sikap beliau. Dan ada sebuah pelajaran penting yang bisa kita ambil, bahwa kita semua sewaktu-waktu akan meninggal dunia,” tandasnya.
Pendiri Pondok Pesantren Al-Anwar, Rembang, Jawa Tengah, Kiai Maimun Zubair dikabarkan meninggal dunia pada Selasa,6 Agustus 2019 saat menjalankan ibadah haji di Makkah. Jenazah Kiai Maimun Zubair dimakamkan di Ma’la (Makkah).
Sumber:
https://www.medcom.id/nasional/daerah/zNAV323b-pelajar-khadijah-gelar-salat-gaib-untuk-mbah-moen
Foto2: Hermanto